Monday, December 4, 2017

pembangunan candi borobudur menggunakan ilmu matematika



PEMBANGUNAN CANDI BOROBUDUR MENGGUNAKAN ILMU MATEMATIKA MODERN


LAPORAN

OLEH :
NURUL FATIMAH
NISN 0005851074

JURUSAN
MATEMATIKA DAN ILMU ALAM (MIA)

Hasil gambar untuk LOGO IKHLAS BERAMAL


MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PRINGSEWU
KABUPATEN PRINGSEWU
 2017

PEMBANGUNAN CANDI BOROBUDUR MENGGUNAKAN ILMU MATEMATIKA MODERN


LAPORAN

Laporan ini disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti UAMBN
dan UN Madrasah Aliyah Negeri 1 Pringsewu

OLEH :
NURUL FATIMAH
NISN 0005851074



Hasil gambar untuk LOGO IKHLAS BERAMAL


MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PRINGSEWU
KABUPATEN PRINGSEWU
2017
PERSETUJUAN
Judul Karya Tulis               : Pembangunan Candi Borobudur
  Menggunakan Ilmu Matematika Modern
Nama Siswa                     : Nurul Fatimah
NISN                               : 0005851074
Jurusan                            : Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam (MIA)



Laporan ini telah disetujui oleh pembimbing pada :
Hari/tanggal :………,……………….


Pembimbing I




Nofa Eka Saryana, S.Pd
NIP 197811222003122003
Pembimbing II




Melistiyowati, S.Pd
NIP 196805062007012034







 
PENGESAHAN
1.     Tim Penguji
Ketua               : Drs.Hilal Fikri, M.M                             (                  )
  NIP 196910012005011001

Sekertaris         : Yunizar, S.Pd. MM                    (                  )
                         NIP 197606232003121001

Penguji             : Drs. Thobrani                           (                  )
                               NIP 196702021994031007


2.     Kepala MAN 1 Pringsewu



Drs. Nauval
NIP 196711211994031005





Laporan ini disahkan pada tanggal : ………………………………………2017



PERSEMBAHAN
Laporan ini penulis persembahkan kepada Ayahanda M. Rois dan Ibu Mas Ainun yang selalu mendukung, membimbing dan mengarahkan yang terbaik untuk penulis.























MOTTO


“jangan lihat masa lalu dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan, tapi lihatlah disekitarmu dengan penuh kesadaran”
(Penulis)





















RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Kutadalam pada tanggal 12 Agustus 2000, anak ke-2 dari 2 bersaudara, buah hati pasangan bapak M. Rois dan Ibu Mas Ainun.


PENDIDIKAN

NO
NAMA
TAHUN PELAJARAN
SEKOLAH
TEMPAT
1
TK Rama Lansbaw
Lansbaw, Gisting
2006
2
SD N 1 Kutadalam
Kutadalam
2012
3
MTs N 2 Tanggamus
Tanggamus
2015
4
MAN 1 Pringsewu
Pringsewu
Masih ditempuh


Pringsewu,                       2017
Penulis



Nurul Fatimah
NISN 0005851074




KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis berjudul PEMBANGUNAN CANDI BOROBUDUR MENGGUNAKAN ILMU MATEMATIKA MODERN.
Dalam pembuatan karya tulis ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa hormat dan terimakasih kepada:
1.    Drs.Nauval selaku Kepala MAN 1 Pringsewu, yang telah memberikan kesempatan dan arahan selama pendidikan dan pembuatan karya tulis ini.
2.    Hanapi,SE selaku Kepala TU MAN 1 Pringsewu beserta stafnya.
3.    Drs.Hilal Fikri selaku Wakil Kepala Madrasah bidang kesiswaan sekaligus koordinator kunjungan study tour yang telah memberikan kesempatan dan arahan dalam pembuatan karya tulis ini.
4.    Melistiyowati, S.Pd selaku Wali Kelas XII MIA I sekaligus guru pembimbing dalam penulisan karya tulis ini yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan sejak dari permulaan sampai dengan selesainya karya tulis ini.
5.    Nova Eka Saryana, S.Pd selaku pembimbing karya tulis ini yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan sejak dari permulaan sampai dengan selesainya laporan ini.
6.    Bapak dan ibu guru MAN 1 Pringsewu yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan laporan ini.
7.    Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan karya tulis ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.


Pringsewu,                       2017
Penulis


Nurul Fatimah


















DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL...................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................  iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................  iv
HALAMAN MOTTO..................................................................... v
HALAMAN RIWAYAT HIDUP.................................................... vi
HALAMAN PENGANTAR............................................................ vii
DAFTAR ISI.............................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR.....................................................................

DAFTAR GAMBAR
BAB I    PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah............................................. 1
B.     Rumusan Masalah..................................................... 2
1.     Identifikasi Masalah............................................. 2
2.     Perumusan Masalah............................................. 2
C.     Tujuan Laporan........................................................ 2
D.     Manfaat Laporan....................................................... 3

BAB II   METODE PENGAMBILAN DATA
A.     Lokasi dan Waktu Pengambilan Data........................... 4
B.     Metode Pengambilan Data......................................... 4
a.     Metode Wawancara............................................. 4
b.     Metode Observasi................................................ 4
c.      Metode Kajian Pustaka......................................... 4
d.     Metode Dokumentasi........................................... 5
BAB III  HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.     HASIL Pengamatan di Candi Borobudur....................... 6
1.     Sejarah.............................................................. 6
2.     Unsur-unsur........................................................ 6
B.     Pembahasan............................................................. 8
1.     Informasi Mengenai Candi Borobudur.................... 8
2.     Konsep Matematika Modern Pembangunan Candi Borobudur      11

BAB IV  KESIMPULAN DAN SARAN
A.     Kesimpulan.............................................................. 13
B.     Saran...................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN














DAFTAR GAMBAR


Gambar                                                                                Halaman
A.   Gambar Candi Borobudur........................................................ 16
B.    Gambar penampang Borobudur dan Rasio Bangunan.................. 16
C.   Dokumentasi study tour di Candi Borobudur.............................. 16
D.   Foto penulis dan kawan-kawan di candi Borobudur.................... 17

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Indonesia sebagai Negara yang memiliki kemajemukan suku dan agama yang melimpah, memiliki banyak budaya yang beragam jenis dan tentunya memiliki nilai historis yang berbeda pula. Candi Borobudur, sebuah mahakarya peninggalan dinasti syailendra, yang kini menjadi salah satu kebanggaan bangsa Indonesia, yang juga dinobatkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia.

Candi Borobudur mempunyai keunikan tersendiri sehingga mengandung banyak ilmuan melakukan penelitian mengenai candi Borobudur dan para ilmuan menemukan suatu keunikan yaitu Borobudur dengan ilmu matematika. Oleh karena itu penulis mengambil judul pembangunan Candi Borobudur menggunakan ilmu matematika modern dengan harapan pembaca lebih memahami dan mengetahui keunikan candi Borobudur serta bisa melestarikan salah satu peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia.




B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tersebut maka, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1.    Identifikasi masalah
Konsep matematika yang digunakan dalam bangunan candi Borobudur adalah konsep Geometri Fraktal.
2.    Rumusan Masalah
Dalam penulisan karya tulis ini penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.     Bagaimana pembangunan candi Borobudur dengan mengimplementasikan ilmu matematika modern?
2.     Apakah hubungan pembangunan candi Borobudur dengan konsep Geometri Fraktal?

C.   Tujuan Laporan
Dengan dibuatnya karya tulis ini, penulis mempunyai tujuan pokok yang ingin dicapai yaitu:
1.     Mengetahui sejarah berdirinya candi Borobudur
2.     Mengetahui keunikan bangunan candi Borobudur
3.     Sebagai salah satu syarat mengikuti UAMBN dan UN



D.   Manfaat Laporan
Adapun kegunaannya adalah :
1.     Meningkatkan rasa cinta terhadap sejarah candi Borobudur di Indonesia.
2.     Sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai candi Borobudur.























BAB II
METODE PENGAMBILAN DATA

A.   Lokasi dan Waktu Pengambilan Data
Kami melakukan study tour atau penelitian ini bertempat di kawasan Candi Borobudur, pada hari Senin tanggal 19 Desember 2016.

B.   Metode Pengambilan Data
a.     Metode Wawancara
Saya memperoleh penjelasan dari pemandu tentang objek wisata yang saya kunjungi dan saya mewawancarai pemandu wisata tersebut.

b.     Metode Observasi
Metode pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek untuk memperoleh data yang selanjutnya akan disusun menjadi sebuah laporan studi wisata.

c.      Metode Kajian Pustaka
Metode pengumpulan data dengan cara mengambil data dengan berpedoman pada buku yang berkaitan dengan Candi Borobudur untuk memperoleh data.

d.     Metode Dokumentasi
Kami mengambil gambar atau foto objek wisata yang kami kunjungi

















BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A.      Hasil Pengamatan di Candi Borobudur
1.     Sejarah
Candi Borobudur dibangun oleh seorang bernama Samratungga, merupakan seorang raja kerajaan mataram kuno yang juga keturunan dari wangsa syailendra pada abad ke-8 m. keberadaan candi ini ppertama kali diketahui oleh Thomas Stanfford Rafles sekitar tahun 1814. Ketika itu pertama kali Candi Borobudur ditemukan dalam keadaan berserakan dan terpendam tanah. Candi ini memiliki 10 tingkat sebenarnya mempunyai tinggi secara keseluruhan yaitu 42 meter. Namun setelah dilakukan restorasi, tinggi keseluruhan Candi Borobudur ini hanya 34,5 meter dengan luas secara keseluruhan yaitu 123x123 meter atau 15.129 m2. Setiap tingkat laintainya, dari lanti paling bawah hingga lantai keenam berbentuk persegi. Sedangkan lantai ketujuh sampai terakhir (lantai ke sepuluh) berbentuk bulat.

2.     Unsur-unsur
Candi Borobudur adalah nama sebuah objek wisata yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi Candi adalah kurang lebih 100 m disebelah barat daya Semarang dan 40km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama budha Mahayana sekitar tahun 800an masehi pada masa pemerintahan syailendra. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar. Pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 archa budha. Stupa utama terbesar terletak ditengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca budha ditengah duduk bersila dalam posisi berantai sempurna dengan mudra (sikap tangan) dharmachakra muda (memutar roda dharma). Monumen ini merupakan modal alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan budha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntut umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran budha. Pada peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkar bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi budha. Ketiga tingkatan itu adalah Kamadhatu (ranah hawa nafsu), rupadhatu (ranah berwujud), dan arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.

B.      Pembahasan
1.     Informasi Mengenai Candi Borobudur
Ø  Bentuk bangunan candi ini berbentuk tapak persegi ukuran panjang ±123m, lebar ±m dan tinggi ±42m. luas 15.129m2.
Ø  Volume material utama. Material utama candi ini adalah batuan andesit berporositas tinggi dengan berat jenis 1,6-2,0 t/m3. Diperkirakan terdapat 55.000 m3 batu berbentuk candi atau sekitar 2 juta batuan dengan ukuran batuan berkisar 25x10x15 cm. Berat perpotongan batu sekitar 7,5-10 kg.
Ø  Kontruksi bangunan : Candi Borobudur merupakan tumpukan batu yang diletakkan diatas gundukan tanah sebagai intinya, sehingga bukan hanya tumpukan batu oasif. Inti tanah juga sengaja dibuat berundak-undak dan bagian atasnya diratakan untuk meletakkan batuan candi. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan tumpukan. Semua batu tersebut diambil dari sungai disekitar Candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan bangunan yang kompleks dilihat dari bagian-bagian yang dibangun. Terdiri dari 10 tingkat dimana tingkat 1-6 berbentuk persegi dan sisanya bundar. Dinding candi dipenuhi oleh gambar relief sebanyak 1460 panel. Terdapat 505 area yang melengkapi candi.
Ø  Teknologi yang tersedia : pada saat itu belum ada teknologi angkat dan pemindahan material berat yang memadai. Diperkirakan menggunakan metode mekanik sederhana.
Ø  Perkiraan jangka waktu pelaksanaan tidak ada informasi yang akurat. Namun beberapa sumber menyebutkan bahwa Candi Borobudur dibangun melalui 824m-847m. ada referensi lain yang menyebut bahwa Candi Borobudur dibangun mulai dari 750m hingga 842 atau 92 tahun.

Pembangunan candi dilakukan bertahao. Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat seperti dirancang seperti piramida berundak. Tetapi kemudian diubah.

Sebagai buku ada tata susunan yang dibongkar. Tahap kedua, pondasi Borobudur di perlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar. Tahap ketiga, undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan diganti tiga undak lingkaran, stupa-stupa dibangun pada puncak unda-undak ini dengan satu stupa besar ditengahnya. Tahap keempat, ada perubahan kecil, yakni pembuatan relief perubahan pada tangga dan pembuatan diatas pintu.

Jumlah stupa di tingkat aruphadatu (stupa puncak tidak terhitung) adalah : 32, 24, 16 yang memiliki perbandingan yang teratur, yaitu 4:3:2 dan semuanya habis dibagi 8. Ukuran tinggi stupa di tiga tingkat tersebut adalah :1,9m; 1,8m; 1,7m masing-masing berbeda 10cm. begitu juga diameter dari stupa-stupa tersebut mempunyai ukuran tepat sama pula dengan tingginya. Beberapa bilangan di Borobudur bila dijumlahkan angka-angkanya akan berakhir menjadi angka satu kembali.

Diduga bahwa itu memang dibuat sedemikian rupa yang dapat di tafsirkan : angka 1 melambangkan ke-esaan sang adhi budha. Jumlah tingkatan Borobudur adalah 10, angka-angka dalam 10 bila dijumlahkan hasilnya 1+0 = 1. Jumlah stupa di aruphadatu yang didalamnya ada patung-patung ada : 32+24+16+1= 73, angka 73 bula dijumlahkan hasilnya 10 dan seperti diatas 1+0=1. Jumlah patung-patung di Borobudur seluruhnya ada 505 buah. Bila angka-angka didalamnya dijumlahkan, hasilnya 5+0+5= 10 dan juga seperti diatas 1+0= 1.

2.     Konsep Matematika Modern Dalam Pembangunan Candi Borobudur, dengan Konsep Giometri Fraktal
Dalam matematika, Fraktal adalah bentuk geometri yang memiliki elemen-elemen yang mirip dengan bentuknya secara keseluruhan. Seringkali suatu fractal memiliki pola tertentu yang mengulang dengan bentuk rekursif dan interatif. Menurut hasil penelitian dari beberapa peneliti seperti Hokky Situngir dan Parmono Atmadi menemukan keteraturan bangunan Borobudur yang memenuhi unsur perbandingan 9:6:4.

Rasio itu, misalnya hadir pada perbandingan ukuran tinggi tiga bagian candi, yakni bagian aruphadatu (dunia tanpa bentuk) bagian stupa utama dan stupa-stupa yang membentuk lingkaran, bagian ruphadatu (dunia bentuk) bagian yang mencakup stupa-stupa yang berada dilandasan berbentuk persegi, serta bagian kamadhatu (dunia nafsu) bagian kaki.

Menurtu Hokki stupa sendiri berbentuk ellipsoid 3 dimensi yang memenuhi rasio 9:6:4. Keteraturan dapat ditemukan diseluruh bagian Borobudur, baik secara horizontal maupun vertical. Tak hanya itu, dari hasil observasinya terhadap Borobudur menyimpulkan bahwa dimensionalitas Borobudur memenuhi dimensi fraktar antara 2 dan 3. Dengan pemodelan komputasional cellular automata, ditemukan bahwa candi ini memenuhi aturan 816 cellular. Automata 2 dimanesi pada sistem ruang 3 dimensi. Ini digunakan pada saat mereka nenek moyang kita saat membuat Borobudur menumpuk blok batuan dengan pola 6,7,9,10.

Secara konversional kita mengenal konsep dimensi, yang merupakan “bilangan bulat”. Dimensi 1 di presentasikan dengan garis, dimensi 2 dengan bidang, dimensi 3 dengan ruang, dimensi 4 dengan ruang dan waktu, dan seterusnya. Berbeda dengan fractal, fractal adalah konsep geometri yang mengenal dimensi “bilangan pecahan”. Jadi candi Borobudur bukanlah bangunan ruang 3 dimensi biasa dan tidak tepat juga dilihat sebagai bentuk-bentuk 2 dimensi Candi Borobudur ada diantara  dimensi 2 dan 3.








BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Setelah penulis melakukan pengamatan, pengumpulan serta penyusunan data di Candi Borobudur, penulis menyimpulkan bahwa:
1.     Candi Borobudur merupakan tempat wisata yang ramai dikunjungi turis baik dalam maupun luar negeri.
2.     Candi Borobudur merupakan candi kuno peninggalan agama budha yang merupakan kebudayaan jawa dan hindu-budha.
3.     Candi Borobudur adalah monumen kebudayaan bangsa dan monumen peninggalan sejarah serta menjadi pusat penelitian dari berbagai Negara dengan daya tarik yang luar biasa.
4.     Pembangunan Candi Borobudur memiliki pola kesamaan dengan geometri fractal

B.    Saran
Setelah penulis mengamati dan menyimpulkan maka penulis menyarankan :
1.     Supaya tetap menjaga dan melestarikan Candi Borobudur yang menjadi tanggung jawab semua pihak.
2.     Kita harus menghargai hasil kebudayaan dan agama orang lain untuk terciptanya bangsa dan Negara yang aman dan tentram.
3.     Candi Borobudur merupakan tempat suci bagi umat budha maka hendaknya pengunjung harus bersikap sopan.





















DAFTAR PUSTAKA


·           www.google.com
·           Soekmono. DR.1981. Candi Borobudur. Jakarta Pusat : Pustaka Jaya
·           https:// Putrawanmat.wordpress.com/2011/12/27/meretas-
   penggunaan-matematika-modern-dalam-arsitektur-candi-borobudur.
    tour-ke-candi.html














No comments:

Post a Comment