TUGAS
AGAMA
ISLAM
IMAN
KEPADA MALAIKAT
TANGGAL
: 7 JANUARI 2016
DISUSUN
OLEH
KELAS
: X . AP
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN BUDI UTAMA PRINGSEWU
KABUPATEN
PRINGSEWU
TAHUN
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya makalah ini, walaupun masih jauh
dari kesempurnaan. Makalah yang kami buat berisi materi tentang Iman Kepada
Malaikat.
Makalah ini memberi perhatian
yang besar terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi maupun ketaqwaan kita kepada
Allah SWT. Oleh karena itu, selain menyajikan makalah yang di kehendaki,
makalah ini juga menyajikan aplikasi keimanan kita dalam kehidupan sehari-
hari, baik dalam bidang IPTEK maupun non IPTEK. Di dalam makalah ini, kita
temukan tentang keimanan manusia untuk beribadah kepada Malaikat .
Akhir kata, tiada gading yang
tak retak, kami juga sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu untuk kelancaran pembuatan makalah ini. Demikian pula dengan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Malaikat adalah makhluk ghaib
yang diciptakan Allah dari cahaya, senantiasa menyembah Allah, tidak pernah
mendurhakai perintah Allah serta senantiasa melakukan apa yang diperintahkan
kepada mereka. Dalam bab ini, kita akan membahas tentang Iman kepada Malaikat.
Rukun akidah yang kedua setelah iman kepada Allah, adalah iman kepada adanya
malaikat. Iman kepada malaikat lebih didahulukan daripada iman kepada nabi dan
rasul, hal ini dikaitkan dengan salah satu fungsi utama malaikat, yaitu sebagai
penyampai wahyu Allah kepada nabi-Nya.
Salah satu dalil untuk
mengetahui keberadaan malaikat adalah melalui berita yang mutawatir (akurat),
dan satu-satunya berita yang paling akurat adalah berita yang dibawa Nabi
Muhammad SAW, yaitu Al Qur’an. Dalam Al Qur’an masalah malaikat disebutkan
lebih dari 75 kali, tersebar dalam 33 surat .
A. Latar belakang
Malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta ketentuan Allah SWT. Malaikat berasal dari kata malak bahasa arab yang artinya kekuatan. Dalam ajaran agama islam terdapat 10 malaikat yang wajib kita ketahui dari banyak malaikat yang ada di dunia dan akherat yang tidak kita ketahui.
Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim.
B. Rumusan masalah
• Bagaimana kita mengimani malaikat?
• Bagaimana perilaku beriman kepada malaikat.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Iman
Kepada Malaikat
Perlu diketahui, malaikat
terkadang disebut Al- mala, Al-ala (kelompok tertinggi) adalah makhluk tuhan
yang diciptakan dari an- nur(cahaya). Dan Allah menciptakan malaikat terdapat
empat malaikat yang mulia, yaitu: israfil, mikail, jibril dan izrail. Kepada
keempat malaikat yang empat itulah kemudian Allah menyerahkan segala urusan
para makhluk yang berada didalam semesta ini. Kemudian kepada malaikat jibril
Allah msemberi tugas sebagai penyampai wahyu dan risalah. Pada malaikat mikail
Allah memberi tugas sebagai pengatur hujan dan membagi rizki. Kepada malaikat
Izrail Allah memberi tugas sebagai pencabut nyawa dan pada malaikat Israfil
Allah memberinya tugas sebagai peniup sangkakala.
Dalam suatu riwayat Ibnu
Abbas ra. Berkata: bahwasanya malaikat isrofil memehon kepada Allah SWT agar
diberinya kekuatan untuk membawa langit tujuh. Kemudian Allah mengabulkannya
dan memberinya kekuatan lagi untuk menguasai angin. Allah juga memberinya
kekuatan untuk mencabut gunung. Kemudian Allah memberinya kekuatan memegang
binatang buas dan Allah memberinya rambut yang lebat yaitu mulai dari bawah
kedua telapak kakinya hingga kepalanya. Sedangkan beberapa mulut dan lisannya
ditutup dengan beberapa hijab yang sama membaca tasbih kepada Allah disetiap
lisannya dengan seribu bahasa. Kemudian dari isrofil itulah Allah menciptakan
sejuta malaikat yang sama membaca tasbih kepada Allh SWT sampai hari kiamat.
Maksud iman kepada malaikat
adalah mengimani bahwa mereka adalah perantara antara Allah dan rosulnya, dalam
menurunkan kitab- kitab-Nya dan menyampaikan perintah dan larangannya. Mereka
adalah utusan Allah kepada para Rosul-Nya. Oleh karena itu, barang siapa yang
tidak mengimani mereka maka ia kafir terhadap kitab-kitab dan para rosul-Nya .
seperti dijelaskan ayat di bawah ini bahwa sudah menjadi keharusan bagi setiap
umat Islam yang mengaku beriman, untuk meyakini keberadaan malaikat.
آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ
Terjemahan:
“Rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah Malaikat-malaikat-Nya…”[1]
Sebab itu pula, iman kepada malaikat didahulukan daripada iman kepada kitab dan rosul-Nya. Sebagaimana yang terdapat dalam Al-qur'an dan hadist.
Imam Al-jalil alhadhrowi berkata dalam kitab syu'ab al-iman, "ketahuilah semoga Allah memberikan rahmat padamu bahwa iman kepada malaikat itu wajib seperti iman kepada para rosul. Orang yang menentang iman kepada malaikat adalah kafir dan Allah tidak menerima keimanannya. Karena ia telah mendustai kitab-kitab dan para rosul-Nya".
Antara malaikat satu dengan yang lainnya memeliki beberapa perbedaan,seperti kedudukan dan bahwa Allah SWT menciptakan malaikat bersayap. Jumlah sayap merekapun berbeda-beda tergantung dengan kehendak Allah SWT. Kedudukan dan status malaikat serta kemampuan cepat atau lambat serta perpindahan mereka dari satu tempat ke tempat yang lain.
Jumlah mereka banyak sekali dan tidak diketahui seara pasti, hal ini terjadi pada perang badar ketika Allah menurunkan beribu- ribu malaikt yang membantu kaum muslimin untuk melawan musuh islam yaitu bangsa Quraisy. Akan tetapi jumlahnya mereka yang banyak itu yang wajib diimani hanyalah 10 malaikat, yaitu:
آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ
Terjemahan:
“Rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah Malaikat-malaikat-Nya…”[1]
Sebab itu pula, iman kepada malaikat didahulukan daripada iman kepada kitab dan rosul-Nya. Sebagaimana yang terdapat dalam Al-qur'an dan hadist.
Imam Al-jalil alhadhrowi berkata dalam kitab syu'ab al-iman, "ketahuilah semoga Allah memberikan rahmat padamu bahwa iman kepada malaikat itu wajib seperti iman kepada para rosul. Orang yang menentang iman kepada malaikat adalah kafir dan Allah tidak menerima keimanannya. Karena ia telah mendustai kitab-kitab dan para rosul-Nya".
Antara malaikat satu dengan yang lainnya memeliki beberapa perbedaan,seperti kedudukan dan bahwa Allah SWT menciptakan malaikat bersayap. Jumlah sayap merekapun berbeda-beda tergantung dengan kehendak Allah SWT. Kedudukan dan status malaikat serta kemampuan cepat atau lambat serta perpindahan mereka dari satu tempat ke tempat yang lain.
Jumlah mereka banyak sekali dan tidak diketahui seara pasti, hal ini terjadi pada perang badar ketika Allah menurunkan beribu- ribu malaikt yang membantu kaum muslimin untuk melawan musuh islam yaitu bangsa Quraisy. Akan tetapi jumlahnya mereka yang banyak itu yang wajib diimani hanyalah 10 malaikat, yaitu:
Jibril, malaikat yang
bertugas menyampaikan wahyu kepada para Nabi. Para malaikat yang bertugas
menyampaikan ilham kepada manusia, jin dan hewan berada di bawah
kepemimpinannya. Bahkan di antara malaikat yang sepuluh, malaikat Jibril adalah
yang paling mulya. Beliau adalah Ar-Ruhul Qudus yang telah membimbing dan
menguatkan Nabi Isa dalam menjalankan tugas kenabian. Jibril pula yang
menyampaikan firman kepada Nabi Muhammad dan mengajari beliau SAW. Dan Jibril
tidak pernah ‘salah alamat’.
Sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi (Allah) Yang mempunyai ‘Arsy, yang dita’ati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya. [QS. At-Taqwir: 19-21]
2. Mikail, malaikat yang mengurus rizqi semua makhluq Allah.
Sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi (Allah) Yang mempunyai ‘Arsy, yang dita’ati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya. [QS. At-Taqwir: 19-21]
2. Mikail, malaikat yang mengurus rizqi semua makhluq Allah.
3. Ridwan, malaikat penjaga
surga.
4. Malik, malaikat penjaga
neraka. Beliau membawahi banyak malaikat yang bermuka garang.
Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mu’min itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. [QS. Al-Muddatstsir: 31]
Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mu’min itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. [QS. Al-Muddatstsir: 31]
5. Raqib, malaikat pencatat
amal baik.
6. ‘Atid, malaikat pencatat
amal buruk. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat
lehernya, ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk
di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun
yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu
hadir. [QS. Qaaf: 16-18]
7. & 8. Munkar & Nakir, para malaikat yang menyoal di alam qubur.
7. & 8. Munkar & Nakir, para malaikat yang menyoal di alam qubur.
9. Izrail, malaikat pencabut
nyawa. Beliau juga punya bawahan yang sangat banyak.
Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. [QS Al-An'am: 61]
Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. [QS Al-An'am: 61]
10. Israfil, malaikat peniup
sangkakala tanda kiamat dan berbangkit.
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). [QS. Az-Zumar (39): 68].
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). [QS. Az-Zumar (39): 68].
B. Perilaku
Beriman Kepada Malaikat
Sesungguhnya malaikat memenuhialam semesta ini, sampai tak
ada satu jengkalpun didunia ini kecuali mereka ada disana. Sebab itulah,
Rasulallah melarang kita untuk menghadap kiblat atau membelakanginya ketika
buang air kecil dan buang air besar. Untuk menghormati para malaikat yang
sedang melakukan sholat dan menghadap qiblat. Oleh karena itu, iman kepada
mereka hukumnya wajib.
Contoh- contoh perilaku beriman kepada malaikat
• Berkata jujur, menepati janji, dan menjaga amanah.
• Sabar, syukur, ikhlas, tawakal.
• Selalu mengerjakan perintahnya dan menjahui larangannya.
Contoh- contoh perilaku beriman kepada malaikat
• Berkata jujur, menepati janji, dan menjaga amanah.
• Sabar, syukur, ikhlas, tawakal.
• Selalu mengerjakan perintahnya dan menjahui larangannya.
Dan diantara sifat- sifat yang harus dijahui yaitu:
1. Sifat marah dan kesenangan
Kemarahan adalah bencana yang merusak akal. Apabila akal sedang lemah, menyeranglah bala tentara syaitan itu, lagi pula setiap manusia yang marah, syaitan selalu mempermainkannya sebagaimana seorang anak kecil mempermainkan bola. Dan benar- benar telah disebutkan bahwa sementara wali- wali Allah berkata pada iblis: "perhatikanlah padaku bagaimana cara engkau menguasai anak cucu Adam". Dia berkata:" aku menangkapnya ketika marah dan senang.
2. Sifat Tama' (mengharap) Manusia
Benar- benar telah diriwayatkan dari sofwan bin salim, sesungguhnya iblis menjelma keada Abdullah bin Hadlola dan berkata padanya". hi ibnu hadhola, hafalkanlah sesuatu dariku, aku akan mengajarkannya padamu". Berkatalah Abdullah bin Hadholah padanya: aku tidak butuh itu". Iblis berkata: perhatikanlah. Kalau dia baik bisa kau ambil dan kalau buruk kau bisa menolaknya. Hai ibnu hadhola, janganlah engkau meminta pada manusia dengan permintaan mengharap dan perhatikan bagaiman engkau waktu marah, karena aku menguasaimu ketika engkau marah".
Dari contoh- contoh diatas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa jangan sekali- kali kalian melakukan perbuatan yang tidak sesuai syariat. Karena malaikat selalu bersama kita untuk mencatat semua amal perbuatan kita.
1. Sifat marah dan kesenangan
Kemarahan adalah bencana yang merusak akal. Apabila akal sedang lemah, menyeranglah bala tentara syaitan itu, lagi pula setiap manusia yang marah, syaitan selalu mempermainkannya sebagaimana seorang anak kecil mempermainkan bola. Dan benar- benar telah disebutkan bahwa sementara wali- wali Allah berkata pada iblis: "perhatikanlah padaku bagaimana cara engkau menguasai anak cucu Adam". Dia berkata:" aku menangkapnya ketika marah dan senang.
2. Sifat Tama' (mengharap) Manusia
Benar- benar telah diriwayatkan dari sofwan bin salim, sesungguhnya iblis menjelma keada Abdullah bin Hadlola dan berkata padanya". hi ibnu hadhola, hafalkanlah sesuatu dariku, aku akan mengajarkannya padamu". Berkatalah Abdullah bin Hadholah padanya: aku tidak butuh itu". Iblis berkata: perhatikanlah. Kalau dia baik bisa kau ambil dan kalau buruk kau bisa menolaknya. Hai ibnu hadhola, janganlah engkau meminta pada manusia dengan permintaan mengharap dan perhatikan bagaiman engkau waktu marah, karena aku menguasaimu ketika engkau marah".
Dari contoh- contoh diatas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa jangan sekali- kali kalian melakukan perbuatan yang tidak sesuai syariat. Karena malaikat selalu bersama kita untuk mencatat semua amal perbuatan kita.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
• Malaikat terkadang disebut Al- mala, Al-ala (kelompok tertinggi) adalah makhluk tuhan yang diciptakan dari an- nur(cahaya).
• Maksud iman kepada malaikat adalah mengimani bahwa mereka adalah perantara antara Allah dan rosulnya, dalam menurunkan kitab- kitabNya dan menyampaikan perintah dan larangannya.
• Perilaku beriman kepada malaikat, seperti: berkata jujur, menepati janji dan menjaga amanah.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Uthaimin, Muhammad Shaleh. Tt. Apakah yang Dimaksud dengan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah. –
Ghazali, Imam. Tt. Membersihkan Jiwa dari Sifat Tercela untuk Meraih Sifat Terpuji. Surabaya: Bintang Usaha Jaya
Labib. Tt. Penciptaan Nur Muhammad sebelum Kejadian Makhluk. Surabaya: Bintang Usaha Jaya
www.Cempluxsboy@yahoo.com.
No comments:
Post a Comment