KEINDAHAN RELIEF
BANGUNAN CANDI BOROBUDUR
LAPORAN
OLEH :
ESTIANA FATIKHATUN NI’MAH
NISN 9992800219
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PRINGSEWU
KABUPATEN PRINGSEWU-LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018
KEINDAHAN RELIEF
BANGUNAN CANDI BOROBUDUR
LAPORAN
Laporan ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk mengikuti UAMBN dan UN pada
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pringsewu
OLEH
:
ESTIANA
FATIKHATUN NI’MAH
NISN
9992800219
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PRINGSEWU
KABUPATEN PRINGSEWU - LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
PERSETUJUAN
Judul
Laporan : Keindahan Relief
Bangunan Candi Borobudur
Nama
Siswa : Estiana Fatikhatun
Ni’mah
NISN : 9992800219
Jurusan : Ilmu Ilmu Sosial (IIS)
Laporan
ini telah disetujui oleh pembimbing pada :
Hari / Tanggal :
.............................
Pembimbing
1 Pembimbing 2
Agus
Fatahudin, S.Pd.I Yuningsih,
M,Pd
NIP
1976082720071004
NIP
198006052005012011
PENGESAHAN
1. Tim
Penguji
Ketua :
Drs. H. Hilal Fikri (
)
NIP 196910012005011001
Sekretaris : Yunizar, S. Pd., MM ( )
NIP 197606232003121001
Penguji
: Partijah, S. Ag (
)
NIP 197204211006042034
2.
Kepala MAN 1 Pringsewu
Drs. Nauval
NIP 196711211994031005
Laporan ini disahkan pada tanggal :
................................
PERSEMBAHAN
1.
Laporan
ini penulis persembahkan kepada Ayahanda Supandi dan Ibunda Nurrohmah yang
telah memberi do’a serta membiayai penulis sehingga terwujudnya laporan ini.
2.
Adik-adik
ku dan saudara ku yang selalu memberi semangat kepada penulis.
MOTTO
Ingatlah bahwa setiap hari dalam sejarah
kehidupan kita ditulis dengan tinta yang tidak dapat dihapus lagi.
(Thomas Ceriyle)
RIWAYAT HIDUP
Penulis
lahir di Airnaningan, pada tanggal 10 Agustus 1999. Tinggal di Airgas Karang
Sari, Kecamatan Airnaningan, Kabupaten Tanggamus. Merupakan anak pertama dari
tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Supandi dan Ibu Nurrohmah.
RIWAYAT PENDIDIKAN
NO
|
SEKOLAH
|
ALAMAT
|
LULUS
|
1.
|
MI AL-MA’ARIF
|
Karang sari
|
2012
|
2.
|
MTS AL-KHAIRIYAH
|
Talang padang
|
2015
|
3.
|
MAN 1 Pringsewu
|
Pringsewu
|
Sedang Ditempuh
|
Pringsewu,
........................2017
Penulis
Estiana Fatikhatu
Ni’mah
NISN 9992800219
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “
Keindahan Relief Bangunan Candi Borobudur”.
Laporan ini di susun sebagai salah satu
syarat mengikuti Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018 di MAN 1 Pringsewu,
dan seagai bukti kegiatan yang telah dilakukan untuk disampaikan kepada para
pembaca agar memperoleh gambaran pengalaman seperti yang dialami penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa
dalam menyelesaikan laoran ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Nauval selaku kepala MAN 1 Prigsewu,yang telah memberikan kesempatan dan
arahan selama pendidikan dan pembuatan karya tulis ini.
2. Drs. H. Hilal Fikri
selaku wakil kepala madrasah bidang kesiswaan sekaligus koordinator kunjungan
study tour yang telah memberikan kesempatan dan arahan dalam pembuatan laporan
ini.
3. Yuningsih,
M.Pd selaku wali kelas sekaligus pembimbing II dalam penulisan laporan ini yang
dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan sejak dari permulaan sampai dengan
selesainya laporan ini.
4. Agus Fatahudin selaku pembimbing I yang dengan
sabar memberikan bimbingan dan arahan
sejak dari pemula sampai dengan selesainya
laporan ini.
5.
Bapak dan Ibu guru MAN 1 Pringsewu, yang
telah banyak memberikan bimbingan dan arahan sejak dari permula sampai dengan
selesainya laporan ini.
6. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat
disebutkan namanya satu persatu.
Penulis menyadari akan
segala keterbatasan dan kekurangan dari isi maupuan tulisan laporan ini. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan . Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi
yang baik bagi semua pihak. Amiin
Pringsewu,
Penulis
Estiana Fatikhatun Ni’mah
NISN
9992800219
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv
HALAMAN MOTTO.......................................................................
v
RIWAYAT HIDUP ........................................................................ vi
KATA PENGANTAR ...................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xi
BAB
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ......................................... 1
B.
Rumusan Masalah .................................................. 2
C.
Tujuan Laporan .................................................... 2
D.
Manfaat Laporan .................................................. 2
BAB
II. METODE
PENGAMBILAN DATA
A.
Lokasi dan Waktu Pengambilan Data ....................... 3
B.
Metode Pengambilan Data ..................................... 3
a.
Metode Observasi ............................................. 3
b.
Metode Kajian Pustaka ...................................... 4
d.
Metode Dokumentasi ........................................ 4
BAB
III. HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.
Sejarah Candi Borobudur ....................................... 5
B.
Struktur bangunan candi Borobudur ........................ 5
C.
Relief bangunan candi Borobudur ............................ 7
1). Karmawibhangga ............................................ 7
2). Lalitawistara ................................................... 8
3). Jataka dan Awadana ........................................ 9
4). Gandawyuda ................................................... 10
BAB
IV. KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan ........................................................... 11
B.
Saran ................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
A.
Gambar Candi Borobudur ......................................................... 13
B.
Gambar Relief-relief Candi Borobudur.........................................
14
a.
Karmawibhangga ................................................................. 14
b.
Lalitawistara ....................................................................... 14
c.
Jataka dan Awadana ............................................................ 15
d.
Gandawyuda ....................................................................... 15
C.
Foto Penulis di Candi Borobudur ............................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
belakang masalah
Sejarah mempunyai arti penting
melestarikan budaya dan bangsa. Untuk itu kita harus melestarikan kebudayaan
dengan cara tidak menghilangkan nilai-nilai yang ada, salah satunya yaitu Candi
Borobudur. Kata Candi berasal dari kata candika yaitu nama lain dari
Dewi Surga. Indonesia mempunyai banyak Candi yang memiliki banyak manfaat dan
fungsi bagi siswa dan masyarakat umum, termasuk Candi Borobudur.
Candi
Borobudur merupakan tempat bersejarah yang dibangun abad ke 8 M. Bagi siswa dan
masyarakat luas, diketahui bahwa Candi ini memiliki keindahan dari segi
reliefnya. Dalam hal ini penulis menyusun karya tulis dengan mengambil judul
“KEINDAHAN RELIEF BANGUNAN CANDI BOROBUDUR”. Hal ini berguna untuk menambah
wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan khususnya dari penulisnya sendiri.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
keterangan diatas, penulis merumuskan masalah yaitu:
Benarkah Candi Borobudur memiliki keindahan
bila ditinjau dari Relief Bangunannya?
1.3.
Tujuan Laporan
Ingin mengetahui bahwa Candi Borobudur
memiliki keindahan bila ditinjau dari
Relief Bangunannya?
1.4.
Manfaat Laporan
a).
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan
tentang Candi Borobudur.
b).
Dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap
kebudayaan bangsa Indonesia.
c).
Dapat ikut berpatisipasi menjaga dan
melestarikan sejarah budaya bangsa
d).
Dapat menambah pengetahuan bagi pembaca tentang Candi Borobudur.
BAB II
METODE PENGAMBILAN DATA
2.1. Lokasi dan Waktu Pengambilan Data
Penulis
mengambil data dengan melihat langsung tempat yang dijadikan pokok pembicaraan
karya tulis ini. Pengambilan data tersebut dilakukan ketika penulis melakukan
kunjungan pembelajaran langsung ke Candi Borobudur. Pengambilan data tersebut
dikuatkan oleh penulis dengan menelaah buku-buku dan catatan-catatan. Dan
observasi dilakukan pada tanggal 19 Desember 2016.
2.2. Metode Pengambilan Data
1.
Metode Observasi
Menurut
Sutrisno Hadi (1986) Metode observasi adalah salah satu proses yang sangat
kompleks, yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Yang
terpenting diantara keduanya ialah peroses-proses ingatan dan pengamatan. Dalam
metode ini penulis langsung mengadakan pengamatan dan penelitian di Candi
Borobudur.
2. Metode Kajian Pustaka
Menurut Nazir (1988) Metode kajian pustaka
adalah teknik pengumpulan data dengan diadakan study penelaahan terhadap
buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada
hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.
3. Metode Dokumentasi
Menurut
Sugiyono (2013:240) Metode dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen biasa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya momental
dari seseorang, yaitu dengan pengambilan gambar dilokasi kejadian serta
buku-buku panjang sebagai petunjuk untuk mengetahui lokasi dengan baik dan
benar, dengan mencatat peristiwa yang terjadi dan sudah didokumentasikan.
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1. Sejarah
Candi Borobudur
Candi
Borobudur dibangun pada abad 8 M, dan menjadi pusat penelitian dan pengembangan
agama Budha. Pada zaman itu pula, Candi Borobudur menjadi pusat penelitian dan
dipuja sebagai agama yang suci. Setelah Dinasti Syailendra lenyap, Candi
Borobudur tidak ada kabarnya lagi. Banyak bagian-bagian Candi yang runtuh,
patung-patung yang rusak kepalanya patah dan sebagainya. Pada tahun 1907 sampai
tahun itu Candi-candi Borobudur direstorasi secara besar-besaran oleh Ir.Th.Van
Erp, seorang insinyur yang berbakat dalam penelitian. Candi Borobudur yang
hampir runtuh dibongkar satu persatu dan dibangun kembali. Perlu ketelitian dan
kesabaran untuk menyusun rangkaiannya tidak boleh salah. Hasil karya Van Erp
akhirnya memuaskan. Candi Borobudur kembali tegak seperti yang terlihat
sekarang ini meskipun banyak bagian yang sudah hilang.
3.2. Struktur
Bangunan Candi Borobudur
Bangunan candi Borobudur berbentuk limas
berpundak dan
Apabila
dilihat dari atas merupakan bujur sangkar. Bangunan Candi Terdiri dari 10
tingkat, tiga tingkat yang paling atas berbentuk lingkaran dengan tiga teras.
Teras pertama terdapat 32 stupa berlubang, teras kedua terdapat 24 stupa
berlubang, teras ketiga terdapat 16 stupa
berlubang. Jumlah keseluruhan 72 stupa berlubang dengan masing-masing
stupa didalamnya terdapat patung Budha. Di tengah stupa-stupa tersebut terdapat
stupa induk yang merupakan mahkota dari bangunan Candi Borobudur.
Struktur
dari Candi Borobudur merupakan deskripsi dari perjalanan kehidupan manusia dan
kaitannya dengan alam semesta yang diyakini oleh warga Buddha Mahayana, yaitu
Kamandatu, Rupadhatu dan Arupadhatu.
3.2.1.
Kamandhatu
Merupakan
alam bawah atau dunia hasrat dan hawa nafsu. Dunia Kamandhatu menunjukkan bahwa
manusia terkait pada hasrat dan hawa nafsu, serta cenderung terpengaruh dan
dikuasai oleh hawa nafsu. Gambaran dan deskripsi alam kamandhatu secara jelas
dalam bentuk relief-relief yang terdapat pada kaki Candi asli yang melambangkan
adegan Karmawibhangga.
3.2.2.
Rupadhatu
Merupakan
alam antara dunia rupa. Dunia Rupadhatu telah menggambarkan bahwa manusia telah
meninggalkan segala urusan duniawi dengan meninggalkan hawa nafsu dan segala
urusan duniawi. Gambaran tahapan ini dilambangkan dengan bentuk lorong
penghubung antara tingkat satu sampai tingkat empat.
3.2.3.
Arupadhatu
Merupakan
alam atas atau dunia tanpa rupa. Dunia Arupadhatu merupakan gambaran tentang
tempat bersemayamnya para Dewa. Gambaran tahapan ini dilambangkandengan teras
bundar di tingkat satu, dua dan tiga, serta kehadiran stupa induk pada tingkat
tertinggi.
3.3. Relief
Bangunan Candi Borobudur
Berdasarkan
uraian di atas penulis dapat menyajikan bahwa Keindahan Relief Bangunan Candi
Borobudur yaitu:
3.3.1.
Karmawibhangga
Salah
satu ukiran karmawibhangga di dinding Candi Borobudur (lantai 0 sudut
tenggara). Sesuai dengan makna
Simbolis
pada kaki Candi, relief yang menghias dinding batu yang terselubung tersebut,
menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri
tetapi pada setiap pigura menggambarkan satu cerita yang mempunyai kolerasi
sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran suatu cerita gambaran
terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya,
tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan
penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir-hidup-mati (samsar) yang
tidak pernah berakhir, dan oleh agama Budha rantai itulah yang akan diakhiri
untuk menuju kesempurnaan.
3.3.2.
Lalitawistara
Merupakan
penggambaran riwayat Sang Budha dalam deretan relief-relief (tetapi bukan
merupakan riwayat lengkap) yang dimulai dari turunnya Sang Budha dari Sorga
Tusita, dan berakhir dengn wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras.
Relief ini berderet dari tangga Pada sisi sebelah selatan , setelah melampaui
deret relief sebanyak 27 pigura yang
dimulai dari tangga sisi timur, ke-27 pigura tersebut
Menggambarkan
kesibukan, baik di sorga maupun di dunia. Sebagai persiapan untuk menyambut
hadirnya penjelmaan terakhir Sang Budhaattwa selaku calon Budha. Relief
tersebut menggambarkan lahirnya Sang Budha, di arca pada ini sebagai Pangeran
Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permainsuri Maya dari negeri Kapilawastu.
Relief tersebut berjumlah 120 pigura yang berakhir dengan wejangan pertama yang
secara simbolis dinyatakan sebagai pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Budha
disebut Dharma yang juga berarti hukum, sedangkan Dharma dilambangkan sebagai
roda.
3.3.3.
Jataka dan Awadana
Jataka
adalah cerita tentang Sang Budha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Sidharta.
Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang
Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Sesungguhnya pengumpulan jasa atau
perbuatan baik merupakan tahapan dalam usaha menuju keringat ke-Budhaan. Sedangkan
Awanda pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang
Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab Diwyawadana yang
Berarti
perbuatan mulia kedewaan dan kitab Awadasanataka atau seratus cerita Awadana.
Pada relief Candi Borobudur Jataka dan Awadana diperlakukan sama artinya
keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling
terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian jataka,
karya penyair Aryasura yang hidup dalam abad ke-4 Masehi.
3.3.4.
Gandawyuda
Merupakan
deretan relief menghiasi dinding lorong kedua adalah cerita Sudhana yang
berkelana tanpa mengenal ialah dalam usahanya dalam mencari pengetahuan
tertinggi tentang kebenaran sejati oleh Sudhana. Penggambarannya dalam 460
piguran didasarkan pada kitab suci Budha Mahayana yang berjudul Gandawyuda dan
untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Candi
Borobudur merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia sehingga sampai saat
ini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia, baik dari segi kepariwisataan dan
arkeologi maupun pengetahuan. Maka dari itu kita harus menjaga dan mengenalnya
lebih jauh, Candi Borobudur adalah Candi terbesar agama budha didunia.
Kemegahan Candi Borobudur tidak hanya menunjukkan kemampuan rancangan bangunan
nenek moyang Indonesia yang luar biasa tetapi menunjukkan penguasaan ilmu
perbintangan, dan keindahan yang terletak di relief-relief Candi Borobudur. Struktur
dari Candi Borobudur merupakan
deskripsi dari perjalanan kehidupan manusia dan kaitannya dengan alam semesta
yang diyakini oleh warga Budha mahayan.
4.2. Saran
Setelah
penulis mengambil kesimpulan dari pembahasan di atas, maka penulis menyarakan
kepada generasi penerus sebagai berikut:
a). Sebagai
penerus generasi muda harus bisa menjadi dan
melestarikan kebudayaan bangsa yang kita miliki.
b). Agar keindahan Candi Borobudur tetap terjaga
maka sebaiknya diadakan perawatan bangunan dan lingkungan Candi yang lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Parnomo
Armadi.2014.Relief Bangunan Candi Borobudur, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Proyek Pelita Pemugaran Candi Borobudur.
2. Yunizar,
S. Pd., MM et al.2017.Pedoman Laporan Akhir Siswa Madrasah Aliyah Negri 1 Pringsewu: Perpustakaan MAN 1 Pringsewu.
4. http://www.curugsewu.com/2017/04/candi--budha
Borobudur.html/m=1.
LAMPIRAN
Gambar
Candi Borobudur
Gambar
Relief-relief Candi Borobudur
Karmawibhangga
Lalitawistara
Jataka
dan Awadana
Gandawyuda
Foto
Penulis di Candi Borobudur
No comments:
Post a Comment